pemain inter milan


Rapor pemain tim Internazionale Milan untuk musim 2003/2004.

Toldo [Tampil: 45 / Menit bermain: 4273 / Gol: - / Usia: 33]
Walau sempat mengkhawatirkan dalam beberapa partai, tapi secara keseluruhan telah memperlihatkan kualitas sbg kiper no. 2 Italia. Refleksnya masih oke, leadership juga tinggi.

Fontana [ 7 / 699 / - / 37 ]
Walau di usianya ke 37 tetap tangguh, namun saatnya Inter mencari kiper muda sbg deputi Toldo, sekaligus pengambil tongkat estafet saat Toldo mulai menua.

Cordaz [ 1 / 30 / - / 21 ]
Rasanya Inter tidak perlu membeli Peter Cech, matangkan saja Cordaz dgn memasang di Coppa Italy atau menjadikan deputi Toldo, dan mungkin 2-3 tahun lagi Inter akan memetik hasilnya.

J. Zanetti [ 51 / 4583 / - / 31 ]
Di luar kritik luas ttg kurangnya "membakar semangat", mungkin ketenangan, sportivitas, rendah hati, loyalitas, konsistensi, respek pada fans, adalah sederet pujian yg tak ada habisnya buat Il Capitano. Bila Il Capitano bermain, maka sector kanan adalah salah satu sumber inspirasi bertahan dan menyerang permainan Inter. 3-4-3
atau 4-4-2, Cuper atau Zac, tak ada masalah. Pemegang rekor paling banyak bermain [dlm menit] musim ini.

Helveg [ 32 / 2153 / - / 33 ]
"Internisti Indonesia Enemy No.1", namun di tengah krisis Inter akan bek sayap musim ini, rasanya Zac nggak ada pilihan lain selain memasangnya. Menilik usianya, fungsi Helveg seharusnya memang backup player, not regular, tapi malah masuk 11 besar pemain yg paling banyak menit bermain. Yang perlu dicatat adalah overlapnya yang rajin dlm menyerang bagus dan cukup merepotkan bek lawan, sayang sering bad position saat bertahan. Tapi yg paling hancur adalah ketika ditempatkan sbg centre back dlm beberapa partai.

Pasquale [ 21 / 1509 / - / 22 ]
Masih belum matang sbg bek kiri dlm 4-4-2, eh malah jadi bek/gelandang sayap dlm 3-4-3. Dlm bertahan maupun menyerang nanggung, menjadikan titik lemah permainan Inter. Niat beberapa klub meminjamnya, menunjukkan sebenarnya ia punya potensi, asal terus diasah mengingat usianya masih muda.

Brechet [ 14 / 764 / - / 25 ]
Kehilangan tempat di timnas Prancis gara2 buruknya performa di Inter. Posisi sebenarnya memang bek kiri, namun sering dipasang sbg bek tengah atau Cuma pemain pengganti. Irisannya dari sayap menurutku cukup cantik, seharusnya percayakan saja di sector kiri dlm 4-4-2 maupun 3-4-3. Musim pertama memang buruk, tapi dgn diberi kepercayaan bermain di posisi aslinya, aku yakin bisa lebih baik dari skrg.

Cordoba [ 47 / 4294 / 1 / 28 ]
Bek kiri adalah posisi barunya dlm partai2 terakhir, selain bek tengah. 1 gol dan 4294 menit bermain [no. 2 stlh Il Capitano] menjadikannya bek paling jarang cedera dan lebih baik dari Canna dan Matrix. Tinggal mencarikan teman yg padu di centre bek, maka Toldo mungkin nggak akan sering deg2an. Walau pendek, tapi lugas dan vertical jump-nya cukup bagus.

Coco [ 4 / 272 / - / 27 ]
Cedera berkepanjangan membuatnya gagal lagi membuktikan lebih baik dari musim kemaren, sekaligus menjadikan sector kiri Inter benar2 berlubang musim ini. Bila Coco sehat, aku yakin Inter ceritanya bisa lebih baik musim ini.

Cannavaro [ 34 / 3062 / 2 / 31 ]
Pendek tubuhnya dijadikan kambing hitam oleh kritisi akan jeleknya permainan musim ini. Tapi langganan di timnas ditambah 2 gol dari heading seharusnya menjawab semuanya. Cedera menjadikannnya sering absen justru saat Inter butuh centre bek. Dari 34 partai serie A musim ini, cuma 22 kali main.

Materazzi [ 18 / 1642 / 3 / 31 ]
3 gol dari free kick dan screamage menjadikannya cukup produktif musim ini. Sayang temperamennya yg tinggi membuat bertindak bodoh dan harus absent panjang musim ini dan menjadikan Inter krisis centre bek. Tackling dan markingnya yg makin jorok tidak enak ditonton, serta rawan cedera, maka seharusnya masuk daftar jual saja musim depan bila Inter bisa mendatangkan bek dgn kualitas bagus.

Adani [ 34 / 2972 / 4 / 30 ]
Menggantikan peran Matrix sbg third back dlm 3-4-3, justru mampu tampil cukup lugas, sayang dlm sprint lambat, shg susah bila harus mengawal striker2 tipe pelari. Torehan 4 gol, semuanya lewat heading, adalah point tersendiri musim ini.

Gamarra [ 18 / 1583 / - / 33 ]
Usia 33 dan postur tubuh yg pendek, sering bad position, dan lambat dlm sprint, maka lengkaplah judgement bahwa karir-nya sudah selesai, bahkan sbg backup player sekalipun. Salah satu titik lemah di jantung pertahanan Inter.

Killy Gonzalez [ 32 / 2535 / - / 30 ]
Menurutku evolusinya dari winger murni menjadi winger back dlm 3-4-3 cukup mengejutkan karena baik dijalani. Rajin membantu bertahan, mengejar setiap bola, dan tiba2 sudah ada di depan. Sayang baru adaptasi di pekan2 terakhir, namun musim depan bisa bergantian dgn Coco. Justru skrg malah tidak bagus saat ditempatkan menjadi striker sayap karena energinya yg meluap-luap.

Van Der Meyde [ 25 / 1510 / 4 / 25 ]
Pemain warisan Cuper karena fasih sbg winger dlm 4-4-2, sayang tidak mampu adaptasi dlm 3-4-3, apalagi bila 3-4-1-2 diterapkan Zac musim depan, sudah pasti tidak ada tempat buat VDM. Sungguh sayang, muda dan talenta bagus, namun dihadapkan masa sulit di serie A.

Luciano [ 7 / 379 / - / 29 ]
Lagi2 warisan Cuper dan tidak mampu adaptasi di skema Zac, setelah kembali ke Chievo, justru menunjukkan grafik membaik.

Cristiano Zanetti [ 29 / 2562 / 1 / 27 ]
Cuma main 19x di serie A, karena lebih banyak bergelut dgn cedera, tapi masih nongkrong di 11 besar pemain paling banyak menit bermain. Menunjukkan bahwa perannya sangat dibutuhkan di midfield Inter. Sektor tengah menjadi "lembek" saat ia tak bermain. Diharapkan Cambiasso bisa menyamai levelnya, karena bila tidak, saat Cristiano cedera, timpanglah permainan Inter.

Emre [ 30 / 2031 / - / 24 ]
Baru saja dinobatkan menjadi pemain terbaik musim ini oleh salah satu inter club. Visinya semakin baik, tackling joroknya makin jarang kelihatan, dan dribbling-nya cuma bisa disamai Karagounis. Harus semakin sering dipasang dan kesempatan berkreasi di tengah karena masih muda, masih banyak ruang improve di musim2 depan.

Farinos [ 24 / 1712 / 1 / 26 ]
Nggak laku saat ada Cuper, ex coachnya, tapi justru dipercaya Zac saat Cristiano cedera. Inkosisten, kadang seolah ada dimana-mana, tapi kadang serasa Inter cuma main 10 pemain karena hampir2 nggak ada kontribusinya di lapangan. Yang dicatat adalah corner kicknya justru beberapa kali berbuah gol. Menurutku ni sindrom pemain yg jarang dipercaya, kuncinya memang sebisa mungkin sering memainkannya agar nalurinya muncul lagi sbg salah satu magnificent four di sector tengah saat di Valencia.

Stankovic [ 16 / 1468 / 4 / 26 ]
Saat belum bergabung, Zac keceplosan ngomong bahwa ia tak butuh attacking midfielder macam Stan, tapi yg bisa jadi striker bayangan. Tapi justru ketika dipasang menjadi striker bayangan 3-4-1-2, bisa cepat beradaptasi. Nafsunya di kotak penalty berbuah 4 gol, dan visi umpannya mulai hidup di pekan2 terakhir. Salah satu kunci Inter mampu merebut peringkat 4 setelah sempat terpeleset ke peringkat 9. Sayang cap blocked di UEFA Cup, mungkin ceritanya lain jika bisa tampil membela Inter.

Almeyda [ 21 / 1403 / - / 31 ]
Dibeli sbg pelapis Cristiano, sayang mulai kehilangan motivasi main di serie A. Kontribusinya hampir tak ada dlm permainan Inter, bila Cambiasso datang, sudah saatnya dilepas.

Lamouchi [ 26 / 1244 / - / 33 ]
Sama dgn Almeyda, fungsinya sbg backup player saja. Di usianya yg 33 menjadikan sebenarnya pemain ini sudah habis. Dijual adalah terbaik buat Inter karena bisa memberi satu tempat buat pemain muda Inter yg bertebaran dipinjamkan.

Karagounis [ 16 / 738 / - / 27 ]
Nggak salah julukan "Maradona dari Balkan". Dribblingnya yahud, visi umpannya juga oke, sayang cedera di awal2 bergabung dan tidak dipercaya Cuper. Kontribusinya pada saat Inter terperosok menjadikan seolah mendapat darah baru. Nggak kebayang kalo digabungkan dgn Stan
dan Emre, maka Inter akan full attack.

Okan [ 9 / 376 / - / 31 ]
Posisi sebenarnya di timnas Turki adalah gelandang serang tengah, sayang di Inter sudah bejibun pemain dgn karakter spt dia, maka dipindahkan oleh Cuper ke sayap kanan/kiri. Di masa Zac, tidak lagi mendapat tempat, padahal dari segi ngotot bermain, selevel dgn Emre dan Cristiano. Lama2 akan spt Farinos, sindrom jarang bermain akan membuatnya tidak langsung nyetel justru saat dipercaya main.

Rebecchi [ 1 / 56 / - / 21 ]
Cuma sekali dipercaya di Coppa Italy, tapi sudah cukup menunjukkan bahwa levelnya sebentar lagi naik jadi backup player, bukan lagi "anak bau kencur".

Vieri [ 32 / 2661 / 17 / 31 ]
Cedera dan sikap teguh Zac menjadikan ini mungkin musim terburuk Inter di serie A, ditambah pula langganan cedera. Cuma main 22 kali di Serie A tapi tetap top scorer di Inter menunjukkan bahwa sebenarnya kualitas Vieri tidak berkurang. Sayang ia lupa, bahwa Inter justru sering main lepas dan bagus justru saat ia tidak bermain dan sudah saatnya Adriano dan Martins mengambil peran lebih di tim. Senioritas dan oportunis serta ditakuti bek2 lawan justru akan lebih berguna bila ada rotasi di striker, spt kasus Milan.

Martins [ 37 / 2391 / 11 / 20 ]
Eliakwu, pemain bekas primavera yg baru 19 tahun sudah dijuluki "The Next Martins". Ini menunjukkan betapa sudah "seniornya" Oba di tim inti Inter, padahal usianya baru 20 tahun & baru tahun kemaren muncul karena "kecelakaan", kosongnya stok striker Inter. What a footwork, sprintnya makin bertenaga, turn movementnya menipu bek lawan, dan kerjasamanya, baik dgn Adriano maupun Vieri makin bagus. He's best player of the year for me. Torehan 11 gol bukti makin berartinya Oba buat Inter, siapapun pelatihnya. Yang harus dibenahi adalah fisiknya yg cepat capek, belum mampu bermain regular, sesuai kritik Zac.

Cruz [ 35 / 2223 / 11 / 30 ]
Di awal musim sungguh fenomenal, tendangan bebas dan headingnya selalu berbahaya. Sayang melempem di pertengahan musim, dan tenggelam seiring rotasi Martins, Adriano, dan Vieri. Tidak cocok sbg backup player, karena nalurinya justru makin terasah bila dipasang regular, hal yg dijalaninya di Feyenoord dan Bologna.

Adriano [ 18 / 1497 / 12 / 22 ]
Komplet-plet-plet-plet. Free kick, heading, narrow shot, dribbling, semuanya mampu berbuah gol. Bergabung di pertengahan musim saja sudah memberi impact sedemikian baik, apalagi bila musim depan rutinmain ?? Awas hantu cedera yg menaungi setiap striker Inter belakangan ini.

Kallon [ 7 / 299 / - / 25 ]
Kasus doping telah menenggelamkan karirnya musim ini. Mudah2an cepet bangkit motivasi dan naluri striker-nya, karena masih muda dan cukup produktif sbg backup player musim2 kemaren.

Eliakwu [ 1 / 14 / - / 19 ]
Satu lagi anak ajaib dari Nigeria stlh Martins. Torehan golnya di primavera menjadikannya top scorer di tim Inter. Eliakwu, Martins, Adriano, Recoba, Kallon……rasanya soon or later kita akan kehilangan Vieri.

Recoba [ 29 / 1566 / 11 / 28 ]
Dikritik "konsisten utk selalu inkonsisten", tapi sesungguhnya 11 gol dari cuma 1566 menit bermain menunjukkan tingginya kualitas Recoba. Free kicknya masih the best di Inter. Cedera dan hilangnya kesabaran Zac membuatnya kembali tidak utuh bermain 1 musim. Cobalah pelatih2 Inter, mainkan Recoba satu musim penuh dan kasih kebebasan penuh, Venezia mungkin akan terulang lagi.

Zaccheroni [ 18 menang, 14 seri, 11 kalah ]
Bad season start in Serie A by Cuper, cedera pemain, dan pemain2 yg sudah terlanjur di set utk 4-4-2, mungkin jadi alasan Zac terpuruk musim ini. Sering kalah di San Siro dan bad results di ajang Eropa adalah justru penurunan dibandingkan Cuper. Tapi mengalahkan Juve 2 kali berturut2, sempat unggul 2-0 saat vs Milan, dan 2 kali tidak terkalahkan 7x berturut2 dlm satu musim, menunjukkan juga sebenarnya potensi ada di Zac. Ditambah pergantian pelatih terus2an ternyata tidak juga membuahkan scudetto, maka mungkin itulah alasan Zac masih juga dipertahankan sampai saat ini. Tapi kita tidak tahu apakah ini masih berlanjut sampai musim depan, karena bisa saja negoisasi dgn Mancini masih berjalan, atau juga setelah Euro 2004 ini akan ada efek berantai pergantian pelatih yg bisa saja salah satunya menyentuh Inter. For me, harus jelas kalo memang Zac dipecat, dimulai dari skrg, jgn sampai sudah deket2 musim dimulai atau bahkan awal musim, ini sama saja Cuper jilid 2.


1

0 komentar: